Tuesday 19 September 2017

M Qobullah Siregar : Apresiasi Terhadap Gerakan Mahasiswa Dalam Menyikapi Konflik UNIVA LB

     


      Gerakan yang dibangun oleh Mahasiswa/i melalui wadah Badan Eksekutif Mahasiswa ( BEM ) Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu pada pertengahan agustus lalu menyikapi turunnya surat saknsi administrative dari Kemenristekdikti untuk Univa Labuhanbatu tertanggal 3 agustus patut di apresiasi.



      Gerakan tersebut merupakan satu bentuk usaha yang dilakukan oleh mahasiswa dalam mempertahankan masa depan serta kelangsungan mereka di Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu yang tengah menjadi korban ganasnya perebutan kursi Rektor.



          Mengawali gerakan dengan konsolidasi mahasiswa, menyurati instansi-instansi terkait, hingga melakukan kemah, adalah suatu hal yang sangat positif dalam mendesak para pemangku jabatan di tatanan Universitas dan PB Alwashliyah untuk secepatnya mengambil tindakan menyelesaikan permasalahan Univa Labuhanbatu.

          Meski gerakan tersebut sempat mendatangkan pro dan kontra dari berbagai kalangan baik secara internal maupun eksternal, namun akhirnya gerakan tersebut mau tidak mau harus diakui adalah gerakan yang cukup bermanfaat. Bagimana tidak, kalau bukan karena desakan mereka, baik ketika melakukan kemah, penanaman pisang, maupun saat pemblokadean ruang rektor, mungkin sengketa Rektor di tatanan Univa Labuhanbatu tersebut sampai saat ini masih terus berlanjut, dan apabila hal itu terus menerus berlanjut, maka izin kampus Univa Labuhanbatu lambat laun akan dicabut.

   Setiap perjuangan memerlukan pengorbanan, setiap pengorbanan memerlukan perjungan. Demikian hal yang selama ini di alami oleh mahasiswa/i Univa Labuhanbatu yang ikut serta dalam gerakan penyelamatan masa depan dan kampus Univa Labuhanbatu, walau terkadang tidak jarang harus menelan cemoohan dari berbagai kalangan. 
        Namun Paling tidak, usaha BEM tersebut telah membuktikan bahwa Mahasiswa Univa Labuhanbatu masih memiliki sikap kritis layaknya mahasiswa yang sesuai dengan fungsingsinya sebagai Adent Of Change dan Agen Of Social Control. 

          Setelah sekian lama membuat gerakan yang tak jarang menimbulkan efek mencekam, akhirnya PB Al Washliyah menentukan sikap dengan mengeluarkan surat pada tanggal 18 september 2017 yang salah satu isinya adalah Mengangkat Dr. H. Abdul Rahman Dahlan, MA sebagai Pejabat Rektor Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu.

          Pengangkatan Pejabat Rektor tersebut merupakan salah satu solusi atas sengketa rektor yang selama ini terjadi di Univa Labuhanbatu. Semoga dengan diangkatnya Pejabat Rektor tersebut, dapat menghantarkan rektor defenitif yang lebih baik lagi kedepannya sebelum izin kampus Univa Labuhanbatu di cabut.

Sunday 10 September 2017

Konflik UNIVA LB Tak Kunjung Selesai, Mahasiswa Gelar Kemah Dikampus


     Rantauprapat 10 september 2017, Mahasiswa/i Universitas Al Washliyah (UNIVA) Labuhanbatu gelar kemah kemah bersama di kampus Universitas Al Washliyah (UNIVA) Labuhanbatu.



Kemah tersebut merupakan salah satu bentuk desakan dari pada Mahasiswa/i terhadap PB AW, Rektor yang Bersengketa, serta instansi-insatnsi terkait dalam menyelesaikan persoalan Universitas Al Washliyah (UNIVA) Labuhanbatu yang sedang mendapat Sanksi Administrasi dari Kemenristekdikti awal agustus lalu.

Arifin Siregar ( Presiden Mahasiswa ) saat ditanya terkait kemah tersebut mengatakan " kemah ini terpaksa kita lakukan karna sebelumnya kita sudah menyurati instansi-instansi terkait termasuk kedua Rektor yang bersengketa, namun sampai sekarang tidak ada hasil yang kita lihat dari mereka dalam menyelesaikan masalah kampus ini" ujarnya, ia juga berharap kepada seluruh mahasiswa yang berkemah, agar kiranya menjaga kondusifitas, jangan ada yang membuat onar karna kita cinta kampus ini , semoga dengan usaha kita ini, dapat menjadi solulusi dalam menyelesaikan konflik Univa. Dan terkhusus kepada PB AW serta Rektor yang besengketa, agar secepatnya menyelesaikan konflik ini kalau memang kalian masih memiliki hati melihat masa depan Univa dan Mahasiswa yang sedang diambang kehancuran" Tegasnya.


Hal senada juga disampaikan oleh Rizky Rahman (Wakil Presiden Mahasiswa) menurutnya, "Ini adalah bentuk teguran kepada mereka untuk secepatnya menyelesaikan konflik Univa, dan masih banyak gerakan yang akan kita lakukan apabila konflik ini  tak kunjung mereka selesaikan, dan kemah ini akan kita gelar selama seminggu kedepan" tegasnya.

Friday 1 September 2017

Konflik UNIVA Labuhanbatu : Tak Selesai Ditangan Mahasiswa, Ikhlas Tuhan Hancurkan UNIVA Labuhanbatu





      Setelah beberapa waktu lalu ratusan mahasiswa/i Universitas Al Washliyah (UNIVA) Labuhanbatu melalui wadah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) melayangkan surat ultimatum kepada instansi-instansi terkait menyikapi Sanksi Adminitratif  yang diterima oleh UNIVA Labuhanbatu dari Kemenristekdikti tak kunjung menemukan titik temu, akhirnya membuat mahasiswa/i Universitas Al Washliyah (UNIVA) Labuhanbatu mengambil tindakan untuk melakukan gerakan kedua dari hasil konsolidasi mereka, yakni kemah kampus.



      Arifin Siregar (Presiden Mahasiswa) saat ditanya terkait rencana kemah kampus tersebut mengatakan "Atas Nama tuhan yang Maha menciptakan dan yang Maha Menghancurkan, kami Mahasiswa/i Univa Labuhanbatu Bersumpah, akan membebaskan Univa Labuhanbatu  dari tangan-tangan penguasa dzolim yang ingin menghancurkan Universitas tersebut. Jika tahapan-tahapan ini telah kita lalui dan konflik Univa Labuhanbatu ini juga tak berujung, maka kita ikhlas tuhan sang maha penghancur membumi hanguskan Universitas Al Washliyah Labuhanbatu dari tanah nanbertuah di kabupaten iniTegasnya. 
     Ia juga menghimbau, "kepada seluruh kawan-kawan mahasiswa Univa Labuhanbatu, agar kiranya untuk ikut serta dalam memberikan kontribusi terbaik serta untuk tidak cengeng dalam menyikapi konflik dualisme kepemimpinan rektor ini. Gerakan ini bisa diukur dengan kekuatan kawan-kawan mahasiswa, keseriusan, serta kegigihan kawan-kawan dalam menegakkan keadilan, dengan tidak lupa berdoa kepada tuhan sang pembolak-balik hati", Ujarnya.


         Hal senada juga dikatakan oleh Rizky Rahman (Wakil Presiden Mahasiswa) " semoga aksi kita ini nantinya akan dapat membebaskan Univa Labuhanbatu  dari tangan-tangan perusak yang tidak memimirkan masa depan mahasiswa dan kampus selama ini" Ucapnya.



        Aksi Kemah tersebut menurut Mhd. Tafsir Tbn ( Korlap I ) saat ditanya ditempat terpisah mengatakan "Kegiatan ini kita jadwalkan akan dilaksanakan mulai tanggal 7 september 2017, seminggu di Univa Labuhanbatu, seminggu dikantor Bupati dan DPRD Labuhanbatuseminggu di Kopertis dan Kopertais Sumut, dan terakhir nantinya kita akan berangkat ke Istana Negara" ucapnya. Ia juga menambahkan " kepada seluruh mahasiswa Univa, saatnya bersuara untuk membebaskan atas pemerkosaan cita-citamu " Tegasnya.