Monday 28 August 2017

Konflik UNIVA LB : Surat Presiden Mahasiswa UNIVA LB Telah Sampai Pada Presiden RI

       

    Surat yang dilayangkan oleh Presiden Mahasiwa Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu (Arifin Siregar) yang ditujukan untuk beberapa instani-instansi terkait, menyikapi konflik yang menerpa UNIVA LB beberapa waktu lalu telah sampai pada tujuan, tidak terkecuali Presiden Republik Indonesia.




"Saya baru di SMS oleh beberapa kantor pos, bahwasanya surat yang kita kirim beberapa hari yang lalu telah diterima oleh instansi yang kita tuju, termasuk Presiden Republik Indonesia yang berada di Jakarta Pusat dengan penerima Mailroom Adi S". Ujarnya.



  Universitas Al Washliyah (UNIVA) Labuhanbatu belum lama ini telah mendapatkan sanksi administratif dari Kemenristekdikti akibat dari perebutan jabatan Rektor. Kondisi tersebutpun menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi mahasiswa baik secara materil maupun kelanjutan akademik apabila konflik Univa itu tak kunjung selesai hingga batas waktu yang diberikan oleh Kemenristekdikti.

    Hal inilah yang membuat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM ) Universitas Al Washliyah (UNIVA) Labuhanbatu harus bekerja ekstra mecari jalan keluar dari permasalahan yang sedang melanda kampus serta menyelamatkan masa depan akademik mahasiswa yang tengah berada di ujung tanduk itu. 

   Semoga saja, usaha yang dilakukan oleh BEM dapat menjadi penawar dari masalah yang tak brujung itu.

Thursday 24 August 2017

Konflik UNIVA LB : Presiden Mahasiswa UNIVA LB Surati Presiden RI


         Rantauprapat 25 agustus 2017, Badan Eksekutif Mahasiswa ( BEM ) Universitas Al Washliyah (UNIVA) Labuhanbatu surati instansi-instansi, terkait masalah yang belum lama ini mendera Universitas Al Washliyah (UNIVA) Labuhanbatu hingga menyebabkan masa depan akademik mahasiswa berada diujung tanduk.


       Presiden Mahasiswa ( Arifin Siregar ) mengatakan, "surat-surat ini nantinya akan kita kirim kebeberapa instansi termasuk Presiden RI, Menristekdikti, PB Washliyah dan beberapa instansi terkait yang bersinggungan dengan UNIVA LB, kita jadwalkan besok surat-surat ini sudah mulai di tebar, dan mudah-mudahan dengan surat ini nantinya dapat membantu menjawab keresahan mahasiswa  yang tengah dilema melihat keadaan Univa saat ini, dan kita juga berharap ketika surat ini telah sampai dapat menjadi bahan pertimbangan bagi mereka yang peduli terhadap nasib mahasiswa Univa Labuhanbatu" ucapnya. Ia juga menambahkan, "kepada kawan kawan mahasiswa mulailah untuk memerdekakan fikiran kita,jangan karena terlanjur dekat dengan pihak tertentu, anda menjadi buta dan terjajah, sehingga anda tidak dapat menentukan sikap apa yang harus anda ambil" pungkas Presma yang tengah menjadi buah bibir itu.



    Hal senada juga disampaikan Wakil Presiden Mahasiswa ( Rizky Rahman ), " kita berharap semoga masalah yang melanda Univa saat ini dapat selesai secepatnya, jangan sampai opsi terahir dari hasil konsolidasi kita beberapa waktu yang lalu itu terajadi (pindah Massal)" tandasnya.

       Universitas Al Washliyah (UNIVA) Labuhanbatu belum lama ini telah mendapatkan sanksi administratif dari Kemenristekdikti akibat dari perebutan jabatan Rektor. Kondisi tersebutpun menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi mahasiswa baik itu secara materil maupun kelanjutan akademik apabila konflik Univa itu tak kunjung selesai hingga batas waktu yang diberikan oleh Kemenristekdikti. Barangkali hal inilah yang menyebabkan mahasiswa/i Universitas Al Washliyah (UNIVA) Labuhanbatu mencoba membangun gerakan untuk mencari solusi dari permasalahan yang sedang melanda kampus mereka sekaligus menyelamatkan masa depan akademik mereka yang tengah berada di ujung tanduk. Semoga saja masalah itu cepat selesai.

Tuesday 22 August 2017

Konflik UNIVA LB : Mahasiswi Biologi Terancam Gagal Menikah


     Konflik berkepanjangan di tatan kampus Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu akibat dualisme kepemimpinan beberapa bulan belakangan ini, ternyata tidak hanya berimbas kepada nasib akademis mahasiswa yang  berada di ujung tanduk, jauh dari itu ternyata konflik tersebut membuat beberapa mahasiswa/i UNIVA terancam gagal untuk menikah.


      Salah seorang mahasiswi biologi semester akhir misalnya ( IN ) yang enggan dituliskan namanya, harus menelan kenyataan pahit tersebut, keinginannya untuk menikah terpaksa harus tertunda karena terancam tidak bisa wisuda karena konflik UNIVA. "Saya sekarang sudah semester akhir, seharunya kalau saya wisuda di tahun ini, saya akan melangsungkan pernikahan, tapi karena univa saat ini bermasalah, ya mau tidak mau niat saya harus saya urungkan, karena saya dan calon suami saya serta orang tua saya sepakat kami akan menikah kalau saya selesai wisuda " ujarnya.

   Kejadian ini tentu membuat kita teriris melihat apa yang dialami oleh IN, hanya karena kepentingan orang tertentu IN harus menelan kenyataan pahit.  IN hanyalah salah satu mahasiwi yang mengalami nasib teragis karena konflik UNIVA, dan mungkin masih banyak IN-IN lain yang mengalami nasib lebih mengerikan lagi karena konflik tak berujung itu. 

Semoga saja ini dapat menjadi renungan bagi kita semua.

Monday 21 August 2017

Konsolidasi Jilid V : Untukmu Yang Memiliki Hati





      Rantauprapat, Senin 21 Agustus 2017. Konsolidasi Jilid V Mahasiswa Universitas Al Washliyah( UNIVA ) Labuhanbatu terkait masalah yang melanda Universitas Al Washliyah (UNIVA) Labuhanbatu kembali di gelar di motori oleh BEM .




    Dalam agenda konsolidasi jilid V tersebut, fokus diskusi dititik beratkan kepada pembahasan unek-unek mahasiswa/i Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu terkait konflik UNIVA LB.



    Seperti yang diturukan Arifin Siregar ( Presiden Mahasiswa ), " Kita akan serahkan unek-unek mahasiswa ini kepada PB AW, dan Instansi-instansi terkait, sekaligus menyurati mereka dengan hasil konolidasi mahasiswa beberapa waktu belakangan ini. Kalaupun seandainya nanti hati mereka tidak teriris melihat unek-unek mahasisiwa ini dan tidak mau mengambil kebijakan untuk menyelamatkan mahasiswa ini, Berarti mereka memang betul-betul sudah tidak punya hati lagi" Tegasnya.


   Hal senada juga disampaikan Zean Putri Pohan salah seorang mahasiswi biologi, " semoga dengan surat ini nantinya dapat membuka hati mereka untuk sadar, perasaan mahasiswa yang sedang di ujung tanduk ini sangat was-was dan bercampur geram melihat keegoisan mereka yang tidak mau menyelesaikan masalah ini, mudah-mudahan aja ini cepat selesai" ucapnya. 


Saturday 19 August 2017

Konsolidasi Jilid IV : Seruan Mahasiswi MTK UNIVA LB (Bersatulah Wahai Mahasiswa)



       Rantauprapat, Sabtu 19 Agustus 2017. Konsolidasi Jilid IV Mahasiswa Universitas Al Washliyah UNIVA ) Labuhanbatu terkait masalah yang melanda Universitas Al Washliyah (UNIVA) Labuhanbatu kembali di gelar di motori oleh BEM .


Pada konsolidasi tersebut lgi-lagi antusias mahasiswa/i Universitas Al Washliyah (UNIVA ) Labuhanbatu semakin bertambah besar, anyak mahasiswa/i yang ikut bergabung dalam gerakan Independen tersebut.

Universitas Al Washliyah (UNIVA) Labuhanbatu telah dikenakan sanksi administatif dari Kemenristekdikti akibat dari dualisme kepemimpinan di UNIVA LB selama ini. 



Adapun isi sanksi administratif tersebut yaitu:
*Menghentikan bantuan keuangan hibah dan/atau bentuk lain yang diperuntukan bagi
  •   perguruan tinggi.
  • *Penghentian Layanan Pemerintah bagi Perguruan Tinggi dan proses usul program studi baru
  • * Larangan bagi Universitas Al Washliyah Labuhanbatu menerima mahasiswa baru, 
  • * Larangan bagi Universitas Al Washliyah Labuhanbatu Melakukan Wisuda.
  • * dan beberapa hal lainnya.

Dalam agenda konsolidasi jilid IV tersebut, Kesepakatan mahasiswa/i Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu yang berhadir masih tetap seperti sebelumnya, yakni :
  1. * Akan Menyurati Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah serta seluruh instansi-instansi terkait,        sembari melampirkan unek-unek Mahasiswa terkait konflik Univa.
  2. * Apabila tidak ada titik temu, akan melakukan Aksi Damai ( Kemah Mahasiswa ) selama sepekan.
  3. *Apabila tidak ada titik temu, akan melakukan Aksi Damai di Kantor Pengurus Besar Al Jam’iyatul    Washliyah
  4. * Apabila tidak juga ada titik temu, maka akan melakukan Pindah Massal.


Presiden Mahasiswa UNIVA LB ( Arifin Siregar ) saat ditanya tentang bagaimana kesiapan mahasiswa menyikapi permasalahan kampus tersebut mengatakan "Sejauh ini persiapan konsolidasi ini sudah hampir mencapai 50 %, dan hal ini akan terus berlanjut hingga pada akhirnya proses untuk menjalankan hasil konsolidasi ini dapat kita lakukan" paparnya, ia juga menambahkan
"kita harus tetap solid dalam hal ini, intinya tetap satu komando satu tujuan demi mahasiswa" pungkasnya.



Salah seorang mahasiswi MTK semester tujuh Cici Putri Fadillah Efendi, juga memberi komentar terkait persoalan yang menerpa Mahasiswa UNIVA LB, "Saya selaku mahasiswi pribadi sangat merasa miris melihat situasi ini, kita yang seharusnya dapat menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara baik justru malah harus menjadi korban karena sengketa jabatan mereka" ucapanya, ai juga menambahkan "kita harus satu tujuan dalam menyikapi masalah ini kalau kita memang ingin menyelamatkan kita semua, kita harus sama-sama berjuang untuk menyelamatkan mahasiswa dan kampus kita, intinya bersatu, bersatu dan bersatulah wahai mahasiswa demi kita semua" pungkasnya.

Friday 18 August 2017

Konsolidasi Jilid III : Mahasiswa KPI Angkat Bicara ( Kita Harus Bersatu )



       Rantauprapat, Jum'at 18 Agustus 2017. Konsolidasi Jilid III Mahasiswa Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu terkait masalah yang melanda Universitas Al Washliyah (UNIVA) Labuhanbatu kembali di gelar di motori oleh BEM .

      Pada konsolidasi tersebut antusias mahasiswa/i Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu semakin besar, banyak mahasiswa/i yang ikut bergabung dalam gerakan Independen tersebut.

       Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu telah dikenakan sanksi administatif dari Kemenristekdikti akibat dari dualisme kepemimpinan di UNIVA LB selama ini. 
Adapun isi sanksi administratif tersebut yaitu:

  • *Menghentikan bantuan keuangan hibah dan/atau bentuk lain yang diperuntukan bagi
      perguruan tinggi.
  • *Penghentian Layanan Pemerintah bagi Perguruan Tinggi dan proses usul program studi baru
  • * Larangan bagi Universitas Al Washliyah Labuhanbatu menerima mahasiswa baru, 
  • * Larangan bagi Universitas Al Washliyah Labuhanbatu Melakukan Wisuda.

         Dalam agenda konsolidasi jilid III tersebut, Kesepakatan mahasiswa/i Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu yang berhadir masih tetap seperti sebelumnya, yaitu :
  1. * Akan Menyurati Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah serta seluruh instansi-instansi terkait,        sembari melampirkan unek-unek Mahasiswa terkait konflik Univa.
  2. * Apabila tidak ada titik temu, akan melakukan Aksi Damai ( Kemah Mahasiswa ) selama sepekan.
  3. *Apabila tidak ada titik temu, akan melakukan Aksi Damai di Kantor Pengurus Besar Al Jam’iyatul    Washliyah
  4. * Apabila tidak juga ada titik temu, maka akan melakukan Pindah Massal.

       Presiden Mahasiswa UNIVA LB ( Arifin Siregar ) selaku pemateri dalam konsolidasi tersebut mengatakan " kita harus solid dalam menyikapi masalah ini, karena ini adalah masalah serius yang menyangkut masa depan kampus dan mahasiswa dan ini akan terus kita lakukan", ujarnya kepada penulis saat ditanya tentang konsolidasi tersebut.

     Hal senada juga disampaikan Wakil Presiden Mahasiswa UNIVA LB ( Rizky Rahman ), menurutnya, "dalam menjalankan konsolidasi ini kita harus bersatu, kita jangan mau di adu domba orang-orang yang tidak senang dengan gerakan ini, apalagi sampai kita digiring untuk mempercayai opini publik yang menggap konflik ini seakan-akan terjadi antara organisasi A dan B, ungkapnya.




     Salah seorang mahasiswa KPI semester lima ( MM ) yang enggan disebutkan namanya juga mengemukakan pendapatnya kepada peserta yang berhadir. Menurutnya konsolidasi tersebut sangat baik untuk dilakukan, mengingat keadaan kampus UNIVA saat ini sedang bermasalah, "sudah sepatutnya kita bersatu dalam hal ini, apabila ada orang-orang tertentu yang tidak senang dengan gerakan ini, maka kita anggap saja itu seperti angin lalu, terlebih lagi itu orang-orang yang menjelekkan konsolidasi ini, karna bisa jadi orang-orang tersebut memiliki alasan yang berbeda dengan kita , atau mungkin mereka memang tidak peduli dengan mahasiswa-mahasiswa yang telah menjadi korban karena konflik ini", ucapnya.






Thursday 17 August 2017

HMI Cabang Labuhanbatu Raya Hadiri Peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-72 Tahun


        Rantauprapat, Kamis 17 Agustus 2017. Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI ) Cabang Labuhanbatu Raya hadiri Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-72 tahun yang diselenggarakan oleh Pemkab. Labuhanbatu.

             Abdul Rahman B (kiri) dan Doly A.T. Simanjuntak (kanan), selaku mandataris dari HMI untuk menghadiri acara tersebut mengambil posisi paling terdepan dengan semangat kemerdekaan.

       Doly A.T. Simanjuntak saat ditanya tentang kegiatan tersebut mengatakan "Perinngatan Kemerdekaan ini sangat meriah terlebih dengan ditampilkannya kisah sejarah pahlawan nasional Sisinga Mangaraja tadi" ucapnya.

      Hal senada juga disampaikan Abdul Rahman B menurutnya, dalam peringatan HUT Kemerdekaan RI kedepannya nanti, penampilan kisah-kisah pahlawan nasional kiranya dapat di pertontonkan kembali guna untuk memperlihatkan kepada generasi muda bagaimana perjuangan para pahlawan dahulu kala dalam merebut kemerdekaan, ungkapnya.



         Jagul Abadi Tanjung ( Ketua Umum HMI Cabang  Labuhanbatu Raya  ) saat dikonfirmasi ditempat yang berbeda juga mengatakan, " Pada HUT Kemerdekaan RI ke-72 ini kiranya kita dapat mengambil i'tibar betapa bagaimana kerasnya perjuangan para pendahulu kita dalam merebut kemerdekaan bangsa ini ditengah-tengah keberagaman. Kita ketahui bersama saat ini bangsa kita sedang digoncang masalah isu-isu Kebhinnekaan karena adanya usaha pihak-pihak tertentu untuk menggoyang keberagaman bangsa ini, dan pada momentum peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-72 tahun ini, kiranya permasalahan-permasalahan tersebut dapat kita tepis, sehingga bangsa ini akan tetap berdaulat seperti gagahnya burung garuda yang menjadi lambang NKRI, pungkasnnya sembari mengucapkan kata "Merdeka".

Wednesday 16 August 2017

Konsolidasi Jilid II : Kekuatan Mahasiswa Semakin Bertambah



        Rantauprapat, Rabu 16 Agustus 2017. Konsolidasi Jilid II Mahasiswa Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu terkait Dualisme Kepemimpinan Rektor yang terjadi di Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu kembali di gelar dengan di motori oleh BEM .

       Tidak seperti hari pertama, pada Konsolidasi Jilid II itu, cukup banyak mahasiswa/i dari bebagai jurusan yang ikut bergabung dalam gerakan BEM tersebut, bahkan melonjak hingga lima puluh persen dari hari sebelumnya.

    Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu telah dikenakan sanksi administatif dari Kemenristekdikti akibat dari dualisme kepemimpinan selama ini.  
Adapun isi sanksi administratif tersebut yaitu: 
  • *Menghentikan bantuan keuangan hibah dan/atau bentuk lain yang diperuntukan bagi
      perguruan tinggi.
  • *Penghentian Layanan Pemerintah bagi Perguruan Tinggi dan proses usul program studi baru
  • * Larangan bagi Universitas Al Washliyah Labuhanbatu menerima mahasiswa baru, 
  • * Larangan bagi Universitas Al Washliyah Labuhanbatu Melakukan Wisuda.

    Dalam agenda konsolidasi jilid II tersebut, ada satu  poin tambahan disamping dari poin saat pertemuan awal pada 15 Agustus 2017 kemarin. Kesepakatan bersama mahasiswa/i Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu yang nantinya akan dijalankan bersama menyikapi konflik yang terjadi tersebut ialah :
  1. * Akan Menyurati Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah serta seluruh instansi-instansi terkait,        sembari melampirkan unek-unek Mahasiswa terkait konflik Univa.
  2. * Apabila tidak ada titik temu, akan melakukan Aksi Damai ( Kemah Mahasiswa ) selama sepekan.
  3. *Apabila tidak ada titik temu, akan melakukan Aksi Damai di Kantor Pengurus Besar Al Jam’iyatul    Washliyah
  4. * Apabila tidak juga ada titik temu, maka akan melakukan Pindah Massal.


        Presiden Mahasiswa UNIVA LB ( Arifin Siregar ), dalam pemaparannya dihadapan mahasiswa yang berhadir menegaskan, "Setelah konsolidasi kemarin banyak pihak-pihak yang mengklaim gerakan ini gerakan yang tidak independen, sekali lagi saya tekankan kepada kawan-kawan bahwa gerakan ini adalah gerakan murni dari mahasiswa", ia juga menambahkan "ni merupakan beban moral bagi saya selaku Presma dan konsolidasi ini akan terus kita gelar sampai 1/2 n + 1 dari jumlah mahasiswa/i UNIVA dapat sejalan dengan gerakan Penyelamatan Mahasiswa dan Kampus ini" pungkasnya dalam pertemuan tersebut.

        Hal senda juga disampaikan Wakil Presiden Mahasiswa UNIVA LB ( Rizky Rahman ) saat di konfirmasi, menurutnya hanya orang-orang yang ingin mengobankan mahasiswalah yang tidak ingin bergerak dalam misi penyelamatan Mahasiswa ini, sebab apabila sanksi administratif ini tetap dibiarkan hingga enam bulan kedepan nanti, maka kampus akan di tutup dan mahasiswa akan terbengkalai, ujarnya.

Tuesday 15 August 2017

'SENGKETA JABATAN, MAHASISWA JADI KORBAN"


           Rantauprapat, 15 Agustus 2017. Ratusan Mahasiswa Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu gelar konsolidasi terkait Dualisme Kepemimpinan Rektor yang terjadi di Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu.

            Kesemua Mahasiswa/i tersebut berasal dari berbagai program studi yang ada di Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu.


             Konsolidasi tersebut menurut Preseiden Mahasiswa Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu ( Arifin Siregar ), merupakan salah satu bentuk tindakan bijak dari pada Mahasiswa/i yang telah resah karena nasib mereka berada di ujung tanduk. Pasalnya Universitas Al Washliyah
( UNIVA ) Labuhanbatu telah dikenakan sanksi administatif dari Kemenristekdikti akibat dari dualisme kepemimpinan selama ini. 
Adapun isi sanksi administratif tersebut yaitu: 
  • Menghentikan bantuan keuangan hibah dan/atau bentuk lain yang diperuntukan bagi perguruan tinggi.
  • Penghentian Layanan Pemerintah bagi Perguruan Tinggi
  • dan proses usul program studi baru
  • Larangan bagi Universitas Al Washliyah Labuhanbatu menerima mahasiswa baru, 
  • Larangan bagi Universitas Al Washliyah Labuhanbatu Melakukan Wisuda.


                Dalam agenda konsolidasi tersebut, ada beberapa poin yang menjadi kesepakatan bersama mahasiswa/i Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu, yang nantinya akan dijalankan bersama menyikapi konflik yang terjadi selama ini, yaitu :
  1. Akan Menyurati Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah serta seluruh instansi-instansi terkait.
  2. Apabila tidak ada titik temu, akan melakukan Aksi Damai ( Kemah Mahasiswa ) selama sepekan.
  3. Apabila tidak ada titik temu, akan melakukan Aksi Damai di Kantor Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah
  4. Apabila tidak juga ada titik temu, maka akan melakukan Pindah Massal.

"Masa Depan Berada Di Ujung Tanduk, Mahasiswa UNIVA LB Gelar Konsolidasi"

               

    Rantauprapat, 15 Agustus 2017. Ratusan Mahasiswa Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu gelar konsolidasi terkait Dualisme Kepemimpinan Rektor yang terjadi di Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu.
     
    Kesemua Mahasiswa/i tersebut berasal dari berbagai program studi yang ada di Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu.



   
   Konsolidasi tersebut menurut Preseiden Mahasiswa Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu ( Arifin Siregar ), merupakan salah satu bentuk tindakan bijak dari pada Mahasiswa/i yang telah resah karena nasib mereka berada di ujung tanduk. Pasalnya Universitas Al Washliyah (UNIVA) Labuhanbatu telah dikenakan sanksi administatif dari Kemenristek Dikti akibat dari dualisme kepemimpinan selama ini terjadi. "Yang kita harapkan bersama hanyalah konflik ini cepat selesai dan jangan sampai sanksi administratif tersebut berlarut-larut hingga akhirnya kampus islam satu-satunya di Labuhanbatu ini di tutup", Pungkas Presma yang sedang menjadi buah bibir tersebut.

    Dalam agenda konsolidasi tersebut, ada beberapa poin yang menjadi kesepakatan bersama mahasiswa/i Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu, yang nantinya akan dijalankan bersama menyikapi konflik yang terjadi selama ini, yaitu :

  1. Akan Menyurati Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah serta seluruh instansi-instansi terkait.
  2. Apabila tidak ada titik temu, akan melakukan Aksi Damai ( Kemah Mahasiwa ) selama sepekan di Kampus.
  3. Apabila tidak ada titik temu, akan melakukan Aksi Damai di Kantor Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah.
  4. Apabila tidak juga ada titik temu, maka akan melakaukan Pindah Massal.



               

                

Tuesday 8 August 2017

"KEMERDEKAAN DI TENGAH POLEMIK BANGSA"



      Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Kepulauan Indonesia terdiri dari kurang lebih 13.667 pulau, dengan beraneka ragam kekayaan alam, kebudayaan, suku bangsa, ras, agama dan bahasa.
   Keberagaman suku bangsa, budaya, ras, agama dan bahasa ini merupakan ciri khas bangsa Indonesia yang tak ternilai harganya. Keberagaman yang ada tersebut tidak serta merta membuat bangsa Indonesia menjadi terpecah belah, melainkan keberagaman itu justru dijadikan sebagai dasar untuk membina persatuan bangsa dengan dasar Negara yang dikenal dengan Pancasila dengan semboyan Negara Bhinneka Tunggal Ika.

      17 Agustus 1945, Kemerdekaan bangsa Indonesia resmi diproklamirkan, telah hadir sebuah kondisi baru dengan sejuta harapan baru yang dinanti-nanti sejak ratusan tahun silam, dan keberagaman bangsa pada saat itu merupakan salah satu kunci hadirnya spirit dan motivasi dalam diri masyarakat yang ingin bebas dari pahitnya cengkraman penjajah, dan keinginan tersebut ditanamkan di dalam hati sekokoh mungkin dengan motto “ Merdeka atau Mati. Barangkali karena tujuan ingin merdeka itulah yang membuat bangsa ini menjadi bersatu ditengah-tengah keberagaman ketika itu.

      Setelah Kemerdekaan bangsa Indonesia didapat, hadir sebuah era baru yang dikenal dengan Orde Lama. Ketika orde ini berjalan, Pemerintah ketika itu disibukkan dengan Mempertahankan Kemerdekaan sembari membangun bangsa ini pelan-pelan, keberagaman ketika itu tidak menjadi hal yang diragukan lagi sebagai ciri khas Indonesia dengan dasar Pancasila, hingga pemerintah-pun tak perlu dibuat capek untuk menanamkan keberagaman tersebut kepada masyarakat, karna memang ketika itu masyarakat sudah sangat paham betul akan keberagaman. Demikian halnya saat memasuki Orde baru dan Reformasi, pemerintah tidak begitu disibukkan sekali dengan menanamkan makna keberagaman dan pancasila kepada masyarakat. 

    Namun entah apa sebab musababnya, pemerintah di era saat sekarang ini sangat-sangat disibukkan dengan penanaman makna keberagaman dan nilai-nilai pancasila kepada masyarakat, apakah ada yang ingin merusak bangsa ini dari dalam dan dari luar, atau mungkin pemerintahan ini terlalu lemah dalam menjaga warisan Ideologi leluhur ini, atau mungkin masyarakat sudah tidak percaya lagi terhadap kinerja pemerintahan ini kita pun tak tahu.

    Saat ini, Indonesia telah memasuki HUT Kemerdekaannya yang ke-72 tahun, apapun dan bagaimanapun kondisinya, tentunya kita sangat berharap agar bangsa ini akan tetap kokoh tanpa adanya perpecahan sesuai dengan cita-cita luhur pendahulu bangsa ini. 
        Dirgahayu Indonesia Ke-72 tahun, Semoga Tetap Berjaya.