Pemasangan
meteran prabayar yang dilakukan oleh Pihak PLN di desa sipare-pare hilir kecamatan
merbau kabupaten labuhanbatu utara dan
dibeberapa daerah lainnya belum lama ini, menimbulkan pro dan kontra
ditengah-tengah masyarakat.
Pihak
PLN yang melakukan penggantian meteran prabayar dibeberapa rumah warga tersebut diduga terkesan
memaksa, meskipun mereka memiliki kelengkapan surat-surat tugas, termasuk izin
dari kepala desa setempat.
Salah
seorang warga desa berinisial ( ER ) yang enggan disebutkan namanya, sempat membeberkan
kekecewaannya akibat ulah PLN dan pemerintah desa tersebut. Menurutnya, komunikasi
pihak PLN dan pemerintah desa terhadap masyarakat untuk penggantian meteran
tersebut kurang baik.
“
PLN mengganti meteran kami saat kami tidak berada di rumah, yang lebih parah
lagi tindakan pihak PLN ini ternyata didukung oleh pemerintah desa, karna ketika
kami tanya terkait itu, pihak desa mengatakan kalau sosialisasi penggantian
meteran itu sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari” . Ia juga menambahkan “kami kecewa dengan kinerja PLN dan
pemerintah desa, seharusnya ada komunikasi dengan masyarakan terlebih dahulu
sebelum melakukan penggantian meteran ” tegasnya.
Sementara
itu, tokoh pemuda Labuhanbatu Raya, Arifin Siregar yang merupakan masyarakat
kecamatan merbau, saat diminta oleh penulis komentarnya terkait kejadian
tersebut mengatakan, “ Harusnya pihak PLN dan Perangkat Desa Harus Lebih
jeli dalam mengambil keputusan yang melibatkan orang banyak, begitu juga
sebaliknya, masyarakat harus pro aktif dalam mencari informasi dan mengawal
kebijakan pemerintah".
Selain
itu, ketika diminta solusi atas tindakan pemasangan listrik prabayar Oleh pihak
PLN dan Perangkat desa yang terkesan
memaksa itu beliau mengatakan, “Pihak PLN dan pemerintah harus melakukan pensosialisasian
ulang dengan melakukan pendataan ulang, antara masyarakat yang setuju atau
tidak, jika masyarakat setuju, yah silahkan pasang, jika tidak saya fikir PLN dan
pemerintah tidak berhaq memaksakan kehendak, jika upaya sosialisasi ini tidak dilakukan, kami menduga ada oknum oknum
yang bermain dibelakang ini” tegasnya.
No comments:
Write comments