Wednesday 16 August 2017

Konsolidasi Jilid II : Kekuatan Mahasiswa Semakin Bertambah



        Rantauprapat, Rabu 16 Agustus 2017. Konsolidasi Jilid II Mahasiswa Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu terkait Dualisme Kepemimpinan Rektor yang terjadi di Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu kembali di gelar dengan di motori oleh BEM .

       Tidak seperti hari pertama, pada Konsolidasi Jilid II itu, cukup banyak mahasiswa/i dari bebagai jurusan yang ikut bergabung dalam gerakan BEM tersebut, bahkan melonjak hingga lima puluh persen dari hari sebelumnya.

    Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu telah dikenakan sanksi administatif dari Kemenristekdikti akibat dari dualisme kepemimpinan selama ini.  
Adapun isi sanksi administratif tersebut yaitu: 
  • *Menghentikan bantuan keuangan hibah dan/atau bentuk lain yang diperuntukan bagi
      perguruan tinggi.
  • *Penghentian Layanan Pemerintah bagi Perguruan Tinggi dan proses usul program studi baru
  • * Larangan bagi Universitas Al Washliyah Labuhanbatu menerima mahasiswa baru, 
  • * Larangan bagi Universitas Al Washliyah Labuhanbatu Melakukan Wisuda.

    Dalam agenda konsolidasi jilid II tersebut, ada satu  poin tambahan disamping dari poin saat pertemuan awal pada 15 Agustus 2017 kemarin. Kesepakatan bersama mahasiswa/i Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu yang nantinya akan dijalankan bersama menyikapi konflik yang terjadi tersebut ialah :
  1. * Akan Menyurati Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah serta seluruh instansi-instansi terkait,        sembari melampirkan unek-unek Mahasiswa terkait konflik Univa.
  2. * Apabila tidak ada titik temu, akan melakukan Aksi Damai ( Kemah Mahasiswa ) selama sepekan.
  3. *Apabila tidak ada titik temu, akan melakukan Aksi Damai di Kantor Pengurus Besar Al Jam’iyatul    Washliyah
  4. * Apabila tidak juga ada titik temu, maka akan melakukan Pindah Massal.


        Presiden Mahasiswa UNIVA LB ( Arifin Siregar ), dalam pemaparannya dihadapan mahasiswa yang berhadir menegaskan, "Setelah konsolidasi kemarin banyak pihak-pihak yang mengklaim gerakan ini gerakan yang tidak independen, sekali lagi saya tekankan kepada kawan-kawan bahwa gerakan ini adalah gerakan murni dari mahasiswa", ia juga menambahkan "ni merupakan beban moral bagi saya selaku Presma dan konsolidasi ini akan terus kita gelar sampai 1/2 n + 1 dari jumlah mahasiswa/i UNIVA dapat sejalan dengan gerakan Penyelamatan Mahasiswa dan Kampus ini" pungkasnya dalam pertemuan tersebut.

        Hal senda juga disampaikan Wakil Presiden Mahasiswa UNIVA LB ( Rizky Rahman ) saat di konfirmasi, menurutnya hanya orang-orang yang ingin mengobankan mahasiswalah yang tidak ingin bergerak dalam misi penyelamatan Mahasiswa ini, sebab apabila sanksi administratif ini tetap dibiarkan hingga enam bulan kedepan nanti, maka kampus akan di tutup dan mahasiswa akan terbengkalai, ujarnya.

No comments:
Write comments