Rantauprapat,
15 Agustus 2017. Ratusan Mahasiswa Universitas Al Washliyah ( UNIVA )
Labuhanbatu gelar konsolidasi terkait Dualisme Kepemimpinan Rektor yang terjadi
di Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu.
Kesemua
Mahasiswa/i tersebut berasal dari berbagai program studi yang ada di Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu.
Konsolidasi
tersebut menurut Preseiden Mahasiswa Universitas Al Washliyah ( UNIVA )
Labuhanbatu ( Arifin Siregar ), merupakan salah satu bentuk tindakan bijak dari
pada Mahasiswa/i yang telah resah karena nasib mereka berada di ujung tanduk.
Pasalnya Universitas Al Washliyah (UNIVA) Labuhanbatu telah dikenakan sanksi administatif dari Kemenristek
Dikti akibat dari dualisme kepemimpinan selama ini terjadi. "Yang kita harapkan bersama hanyalah konflik ini cepat selesai dan jangan sampai sanksi administratif tersebut berlarut-larut hingga akhirnya kampus islam satu-satunya di Labuhanbatu ini di tutup", Pungkas Presma yang sedang menjadi buah bibir tersebut.
Dalam
agenda konsolidasi tersebut, ada beberapa poin yang menjadi kesepakatan bersama
mahasiswa/i Universitas Al Washliyah ( UNIVA ) Labuhanbatu, yang nantinya akan
dijalankan bersama menyikapi konflik yang terjadi selama ini, yaitu :
- Akan Menyurati Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah serta seluruh instansi-instansi terkait.
- Apabila tidak ada titik temu, akan melakukan Aksi Damai ( Kemah Mahasiwa ) selama sepekan di Kampus.
- Apabila tidak ada titik temu, akan melakukan Aksi Damai di Kantor Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah.
- Apabila tidak juga ada titik temu, maka akan melakaukan Pindah Massal.
No comments:
Write comments